"Lir Ilir" Sunan Kalijaga. Lirik, Artinya dan Makna yang Terkandung

Tidak ada komentar

 


Ybia Indonesia - "Lir Ilir" Sunan Kalijaga beserta Lirik dan Artinya (sholawat Jawa)

Lirik Lagu Lir-ilir

Lir-ilir, lir-ilir

Tandure wis sumilir

Tak ijo royo-royo tak senggo temanten

anyar

Cah angon-cah angon penekno blimbing

kuwi

Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh

dodotiro

Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing

pinggir

Dondomono jlumatono kanggo sebo

mengko sore

Mumpung padhang rembulane,

mumpung jembar kalangane

Yo surako… surak iyo…


Arti Lirik Lagu Lir-ilir

Bangunlah, bangunlah

Tanaman sudah bersemi

Demikian menghijau bagaikan pengantin

baru

Anak gembala, anak gembala panjatlah

(pohon) belimbing itu

Biar licin dan susah tetaplah kau panjat

untuk membasuh pakaianmu

Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak di

bagian samping

Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti

sore

Mumpung bulan bersinar terang, mumpung

banyak waktu luang

Ayo bersoraklah dengan sorakan iya


Makna yang terkandung lagu Lir-ilir adalah sbb:

Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. 

Semua tergantung kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.

Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. 

Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. 

Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa Pakaian yang dimaksud adalah pakaian taqwa kita. 

Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT.

Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan iya.

Tidak ada komentar

Posting Komentar