Lupa Shalat Berjamaah

Tidak ada komentar

 


Ybia Indonesia - Ada seorang ulama besar bernama Ubaidillah al-Qawairi, seorang ahli hadis dan guru dari perawi terkenal, Bukhari dan Muslim. Suatu hari, selepas shalat Maghrib, ia menerima tamu di rumahnya dengan penuh hormat hingga tertinggal shalat Isya. Setelah tamunya pulang, ia segera pergi ke masjid, namun jamaah shalat Isya sudah selesai. Ia pun mengajak orang-orang di sekitarnya untuk melaksanakan shalat Isya berjamaah, namun seluruh masyarakat sekitar sudah melaksanakan shalat Isya di masjid.

Dengan hati resah dan menyesal karena kehilangan kesempatan mendapatkan pahala 27 derajat, Ubaidillah melakukan shalat Isya sebanyak 27 kali untuk menebus kelalaiannya. Setelah shalat, ia tidur dan bermimpi sedang berkuda di belakang serombongan penunggang kuda yang gagah perkasa. Derap kuda mereka begitu cepat sehingga Ubaidillah dan kudanya tertinggal di barisan paling belakang. Salah seorang penunggang kuda menoleh dan berkata, "Wahai Ubaidillah, jangan engkau susahkan kudamu dengan menyuruhnya berlari lebih cepat lagi. Bagaimanapun, tak akan dapat menyusul kami."

"Kenapa aku tak mungkin menyusul kalian?" tanya Ubaidillah keheranan.

"Karena kami shalat Isya berjamaah, sedangkan engkau shalat sendirian," jawab penunggang kuda.

Ubaidillah al-Qawariri terbangun dan beristighfar. Mimpi itu memberikan gambaran bahwa meski ia telah melakukan shalat Isya sebanyak 27 kali, hal itu tetap tidak dapat disamakan dengan pahala 27 kali lipat dari shalat berjamaah.

Dengan sedih, Ubaidillah menyesali kelalaiannya meninggalkan shalat berjamaah hanya demi melayani tamu, sesuatu yang sebenarnya bisa ditunda. Sejak itu, Ubaidillah bertekad untuk tidak pernah lagi ketinggalan shalat berjamaah. Pahala shalat berjamaah tidak dapat digantikan dengan mengulangi shalat hingga 27 kali.

Tidak ada komentar

Posting Komentar