KH. Abdul Wahid di Tingkir Salatiga Jawa tengah

Tidak ada komentar

 


Ybia Indonesia - Makam KH. Abdul Wahid berada di atas bukit bersama dengan makam para ulama lain. Beliau adalah kakek dari KH. Hasyim Asy'ari (Pendiri NU).

Makam Kiai Abdul Wahid masih dibiarkan seperti sedia kala. Letaknya berada di gumuk yang asri, pohon-pohon besar seolah menaungi makam tersebut. Selain makam Kiai Abdul Wahid, ada puluhan makam lain dalam berbagai ukuran. Uniknya, batu nisan yang dipakai adalah batu candi. 

Agar peziarah tak kebingungan, dipasang penunjuk arah dan silsilah keluarga besar Gus Dur. 

Saat ini, keluarga besar Pesantren Tebuireng sering berziarah ke makam Kiai Abdul Wahid. Bahkan, mereka mendukung rencana pembangunan area makam dan Masjid Al-Fudhola. 

Menurut Nashir, Masjid Al-Fudhola juga masih terawat keasliannya meski ada beberapa bagian yang direnovasi. Mimbar dan lantai masjid yang terbuat dari kayu, diketahui buatan tahun 1883. 

Kiai Abdul Wahid sendiri merupakan putra dari Syekh Abdul Halim bin Syekh Abdurrohman (Pangeran Samhud Bagda) bin Syekh Abdul Halim (Pangeran Benowo) bin Syekh Abdurrohman yang berjuluk Joko Tingkir (Sultan Pajang) bin Sunan Giri (Raden Ainul Yaqin), dan seterusnya hingga menyambung pada Rasulullah Muhammad SAW.

Nama kampung tempat makam Simbah Kiai Abdul Wahid berada adalah Desa Tingkir, Salatiga, bernisbat pada nama Joko Tingkir (atau mungkin julukan Joko Tingkir lah yang dinisbatkan pada nama desa ini. 

Sebab, konon di kampung halaman inilah dulu Joko Tingkir menghabiskan sebagian masa kecilnya. Sementara menurut sejarah, ia lahir di Banyubiru, sekitar 15 km dari kampung Tingkir.

Dari berbagai sumber 


Tidak ada komentar

Posting Komentar