Kata-kata Mutiara Wejangan dari Dakwah Walisongo

Tidak ada komentar

 



Ybia Indonesia - “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (Surat al-Baqoroh: 256)
Dari Firman Allah SWT di atas, dalam menyebarkan agama tidak diperbolehkan ada paksaan dan intimindasi, maka dari itu marilah kita menengok kebelakang untuk melihat para wali dan penyebar agama yang ada di negri kita, mereka menyebarkan agama dengan cara yang halus dan mudah di terima oleh penduduk.

Dan cara-cara yang mereka lakukan juga tidak sepenuhnya menghilangkan kebudayaan yang ada, berbagai cara juga mereka lakukan tapi secara syariat islam, ada yang menggunakan media seni wayang, musik, ukir dan lain-lain.

Dalam kesenian biasanya mereka menyisipkan wejangan atau kata-kata mutiara, dan berikut adalah kata-kata mutiara wali songo:

"Urip iku urup"
(Hidup itu Nyala! Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Semakin besar manfaat yang bisa kita berikan, tentu akan lebih baik.) 

"Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara"
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak.)

"Sura dira jaya jayaningrat, lebur dening pangastuti"
(Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati, dan sabar.)

"Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha"
(Berjuang tanpa perlu membawa massa; menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, kekayaan atau kekuasaan, keturunan; kaya tanpa didasari kebendaan.)

"Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan"
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri, Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.)

"Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman"
(Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal, Jangan mudah terkejut, Jangan mudah kolokan atau manja.)

"Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman"
(Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan duniawi.)

"Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka"
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.)

"Aja milik barang kang melok, aja mangro mundak kendho"
(Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, dan indah,
Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.)

"Aja adigang, adigung, adiguna"
(Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.)

"Memangun resep tyasing sasama"
(Kita selalu membuat senang hati  orang lain)

"Jroning suka kudu eling lan waspodo"
(Dalam suasana gembira hendaknya selalu ingat Tuhan dan selalu waspada)

"Laksitaning subrata lan nyipta marang pringga bayaning lampah"
(Dalam upaya menggapai cita-cita luhur jangan menghiraukan halangan dan rintangan)

"Meper Hardaning Pancadriya"
(Senantiasa berjuang menekan gejolak-gejolak nafsu duniawi)

"Heneng – Hening – Hanung"
(Di dalam diam akan dicapai keheningan dan di dalam keheningan akan mencapai jalan kebebasan mulia)

"Mulya guna Panca Waktu"
(Pencapaian kemulian lahir batin dicapai dengan sholat lima waktu)

"Menehono teken marang wong kang wuto. 
Menehono mangan marnag wong kang luwe.
Menehono busana marang wong kang wuda.
Menehono pangiyupan marang wong kang kudanan."
(Berikan tongkat pada orang yang buta, Berikan makan pada orang yang lapar Berikan pakaian pada orang yang telanjang ,Berikan tempat berteduh pada orang yang kehujanan)

"Mulya tanpa punggawa"
(kemuliaan hanya dalam iman dan kemuliaan kekasih Allah (WALI) bukan dengan banyaknya pengikut)

"Mletik tanpa sutang"
(niat untuk dakwah karena Allah, Allah yang berangkatkan kita bukan sebab dunia seperti harta dan sebagainya)

"Mabur tanpa lar"
(berdakwah jangan mengharap bantuan)

"Digdaya tanpa aji-aji"
(digdaya adalah kewibawaan, kewibawaan adalah
ilmu,ilmu adalah Allah, jadi datangilah majlis-majlis ilmu tanpa mengharap akan jadi karomah atau sakti tapi mengharaplah jadi teliti dan hati-hati dalam hidup)

"Menang tanpa tanding"
(dakwah dengan hikmah, kata-kata nyata dgn dasar yang nyata, akhlaq yg mulia dan menangislah pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh alam mendapatkan hidayah bukan dengan kekerasan.)

"Kuncara tanpa wara-wara"
(ikhlas dalam berdakwah bukan mengharap terbuka keagungan dan di agungkan manusia, bukan berharap terkenal dan di kenal manusia, tapi serahkan semua keagungan dan menangislah bila Allah tidak mengenal kita)

"Kalimasada senjatane"
(Selalu mendakwahkan kalimat iman, mengajak umat pada iman dan amal salih.)

Itulah beberapa kata-kata wejangan yang di berikan para wali songo sewaktu mengajarkan agama islam. 


Tidak ada komentar

Posting Komentar