Ybia Indonesia - Masih teringat kuat era tahun 1980 - 1990 an di kampung saya, langgar atau musholla menjadi rumah 'kedua' saya dan teman - teman. Pun demikian Kyai kami yang 'ndeso' menjadi rujukan utama. Bagaimana tidak, mulai waktu dhuhur sampai subuh kami kecil dulu sering ke langgar dan otomatis sering mengecup tangan sejuk Kyai 'ndeso' di kampung kami. Sembahyang dan ngaji 'turutan' (kitab juz 30 Al-qur'an) menjadi pegangan hidup kami.
Langgar, turutan dan Kyai kampung seakan menjadi magnet kuat bagi kami kecil dulu. Iya, dari sang Kyai kampung lah kami bisa mempraktikkan keagamaan yang ramah. Dari Kyai kampung lah kami kecil sampai sekarang merasa 'adem', sejuk hati dan fikiran kami. Dan dari Kyai kampung lah kami menjadi santri yang moderat serta khas Indonesia.
Kyai kampung mempraktekkan ajaran islam Ahlussunnah Wal Jama'ah berfaham Nahdlatul Ulama'. Dimana nilai-nilai moderat, tasamuh, bijaksana, faham tradisi budaya lokal dan tentu saja toleran menghargai perbedaan serta ber NKRI Pancasila menjadi fondasi hidup kami. Juga dalam penyampaian Kyai kampung yang 'merangkul' bukan 'memukul' dan dengan bahasa mudah difahami masyarakat menjadi keistimewaan tersendiri Kyai kami.
Meski terkesan Kyai 'ndeso' dan konservatif, nyatanya jama'ah langgar nyaman dan setia pada beliau, Cara hidup sederhana dan bersahaja benar - benar menyejukkan jiwa kami. Satu lagi yang istimewa dari beluau para Kyai kampung menurut pengamatan saya adalah kedekatan psikologis yang efektif antara jama'ah dengan sang Kyai kampung terjalin harmonis. Tidak ada jarak karena rata-rata Kyai kampung rumahnya bertempat di desa / kampung. Otomatis perilaku sehari-hari dari sang Kyai kampung mudah diketahui oleh jama'ahnya.
Kyai kampung meniru dakwah sukses Wali Songo
Melihat peran, strategi, person, dan 'pendekatan fleksibel namun tetap dalam koridor ke Islaman dan ke Indonesia an, rasa-rasanya secara kompleks bisa dikatakan inilah identitas kepribadian asli yang di miliki bangsa Indonesia. Dengan pendekatan mengikuti cara dakwah Wali Songo menjadikan ajaran islam terasa enak dipraktekkan, ramah tidak marah-marah apalagi radikal, berbudaya tinggi, beradab luhur dan tentu saja meng Indonesia.
Tak berlebihan bila mulai sekarang khususnya para generasi milenia, X,Y dan Z ( lahir antara tahun 1980 - 2000 an ) lebih condong mengikuti Kyai ndeso. Mengapa demikian ?, sederhana saja Kyai kampung yang 'ndeso' itu sederhana namun ikhlas berjuang. Meski Kyai ndeso namun tahu dan memahami pergerakan masyarakat. Kyai kampung dan langgar kampung menjadi.warna moderat kami dalam menjalani hidup.
Kami kangen kyai kampung dan langgar kampung tempoe doeloe.
Foto : diambil dari sumber google
Tidak ada komentar
Posting Komentar