Dahulukan Adab sebelum Ilmu

Tidak ada komentar


Ybia Indonesia - Duduklah dan banyak-banyaklah meniru perilaku orang Sholeh karena dengan seringnya kamu bergaul dengan mereka, niscaya akhlaq dan adabmu semakin baik dan semakin bisa menjaga hati, pikiran, lisan, ucapan, perilakumu kepada masyarakat menjadi santun, sikapmu juga akan semakin bijak dalam berkehendak.

Adab memiliki peringkat lebih tinggi dari sopan santun karena adab tidak hanya berupa gerak fisik tapi juga di ikuti oleh gerak hati.

Seorang murid (santri/jama'ah), harus menjaga adabnya kepada Guru agar dia memperoleh ilmu dari Gurunya dan adab ini harus didahulukan dari yang lain.

Guru Mulia berpesan; “Dahulukan Adab mu sebelum engkau ber-amal (berdzikir)”. 

Nabi SAW di utus oleh Allah dengan tujuan utama untuk mengajarkan akhlak yang baik kepada segenap manusia dan Beliau menjadi contoh dari akhlak yang baik tersebut. 

Beliau bersabda “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia”. 

Karena tujuan utama ber-agama adalah untuk mendidik akhlak menjadi baik dan mulia.

Maka dalam ajaran Tasawuf kedudukan akhlak ini mendapat porsi yang utama pula. 

Seorang Guru mendidik para murid (santri/jama'ah) untuk memiliki perilaku mulia, baik terhadap Guru, sesama teman (murid/santri//jama'ah) maupun kepada orang lain.

Para guru-guru kita sering menasehati untuk selalu mendoakan orang lain dengan doa yang baik dan tidak menyimpan dendam walaupun kepada orang yang telah menyakiti hati.

Kisah-kisah berikut kiranya bisa menjadi pelajaran bagi kita semua betapa luar biasa akhlak para sufi, sesuatu yang harus kita teladani. 

Dahulukan Adab sebelum ilmu. Orang beradab sudah pasti berilmu, orang berilmu belum tentu beradab.

"Apapun pakaian yang membalut ragamu, jangan sampai merubah adab dan perilakumu. Sebab sumber dan akar masalah seseorang ada di adabnya. Dahulukan adab daripada ilmu, karena dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu."


Wallahu a'lam. 

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar

Posting Komentar