Sukabumi, Ybia Indonesia - Di Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terdapat sebuah tradisi unik yang telah berlangsung sejak lama, yaitu Seren Taun. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur warga desa atas hasil bumi yang melimpah dan panen yang berhasil. Minggu, (6/7/25).
Seren Taun berasal dari kata "seren" yang berarti "memberikan" dan "taun" yang berarti "tahun". Tradisi ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia dan rezeki yang diberikan selama satu tahun. Warga desa percaya bahwa dengan melaksanakan Seren Taun, mereka dapat mempertahankan keseimbangan alam dan masyarakat, serta meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Prosesi Seren Taun di Desa Pulosari biasanya dilaksanakan dengan meriah dan penuh semangat. Warga desa akan berkumpul di lapangan desa untuk melakukan berbagai ritual, seperti:
- Mengumpulkan hasil bumi, seperti padi, sayuran, dan buah-buahan
- Membuat dongdang (wadah) dari bambu untuk menyimpan hasil bumi
- Melakukan prosesi arak-arakan dengan membawa dongdang berisi hasil bumi
- Melakukan tarian tradisional dan hiburan lainnya
Pertanian merupakan salah satu sektor penting di Desa Pulosari. Warga desa bekerja keras untuk mengolah tanah dan menanam berbagai jenis tanaman, seperti padi, sayuran, dan buah-buahan. Hasil bumi yang melimpah menjadi sumber penghasilan utama bagi warga desa.
Seren Taun tidak hanya sekedar tradisi, tetapi juga merupakan ungkapan rasa syukur dan kebersamaan warga desa. Dengan melaksanakan tradisi ini, warga desa dapat memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan masyarakat.
Dalam prosesi Seren Taun, warga desa juga dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pertanian, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya lokal. Dengan demikian, Seren Taun menjadi salah satu contoh keberhasilan warga Desa Pulosari dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan sosial dan alam. (Red)
Tidak ada komentar
Posting Komentar