Amalan Para Juara

Tidak ada komentar

 



Ybia Indonesia - Sering sekali saya mendengar hadis ini. Nabi bersabda, "Aku adalah kota ilmu. Sedang Ali adalah gerbangnya." Tapi saya belum menemukan makna yang pas agar hadis ini dapat diamalkan pada masa sekarang.

Dulu, setelah Nabi mengatakan demikian, ada satu golongan yang tidak percaya. Satu golongan itu biasa disebut sebagai kaum Khawarij.

Mendengar hadis di atas, kaum Khawarij tidak percaya, bahkan muncul rasa dengki. Dari sini, mereka sengaja mengumpulkan sepuluh jagoan Khawarij untuk menguji Ali.

Sepuluh jagoan ini ditugaskan untuk datang bergantian kepada Ali. Mereka akan bertanya satu masalah yang sama. Jika jawaban Ali berbeda-beda, maka mereka akan percaya dengan hadis tadi.

Satu masalah itu ialah, "Mana yang lebih utama, ilmu atau harta. Dan, apa alasannya?"

Kepada penanya pertama Ali menjawab, "Ilmu. Karena ilmu itu warisan para Nabi, sedang harta itu warisan Qarun, Syaddad, Fir'aun dan sebagainya."

Kepada penanya kedua Ali menjawab, "Ilmu. Sebab ilmu itu menjagamu. Tapi harta, justru kau yang menjaganya."

Kepada penanya ketiga Ali menjawab, "Ilmu. Alasannya, pemilik harta punya banyak musuh, sedang pemilik ilmu punya banyak teman."

Kepada penanya keempat Ali menjawab, "Ilmu. Karena jika kau pergunakan uang, uang itu akan susut. Tapi jika kau pergunakan ilmu, ia malah bertambah."

Kepada penanya kelima Ali menjawab, "Ilmu. Sebab pemilik harta akan ada yang menyebutnya orang pelit dan rakus, sedang pemilik ilmu selalu mulia dan dihormati."

Kepada penanya keenam Ali menjawab, "Ilmu. Alasannya, harta selalu dijaga dari pencuri, sedang ilmu tidak perlu dijaga."

Kepada penanya ketujuh Ali menjawab, "Ilmu. Karena pemilik harta akan dihisab di hari kiamat, sedang pemilik ilmu akan diberi syafaat."

Kepada penanya kedelapan Ali menjawab, "Ilmu. Alasannya, dalam kurun waktu yang lama, harta akan lenyap jika dibiarkan. Tapi ilmu tidak. Ia abadi."

Kepada penanya kesembilan Ali menjawab, "Ilmu. Sebab harta itu mengeraskan hati, sedang ilmu menyinari hati."

Kepada penanya terakhir Ali menjawab, "Ilmu. Karena pemilik harta dipanggil besar hanya karena harta, sedang pemilik ilmu disebut intelektual."

Setelah mengatakan itu semua, Ali menjelaskan, "Seandainya kalian datangkan semua orang untuk bertanya soal ini, akan saya jawab secara berbeda, selagi saya hidup."

Sepuluh jagoan Khawarij itu pun pulang, menyerah. Dan, Khawarij mengakui hadis Nabi tersebut.

Lalu apa amalan para juara itu? Kamu nungguin yaaaa!?! Hehe

Nabi bersabda begini, "Membaca Alquran adalah amalan orang yang cukup kemampuannya. Shalat ialah amalan orang lemah. Puasa itu amalan orang-orang fakir. Bertasbih itu amalan wanita. Sedekah amalan orang kaya. Tafakur juga amalan orang yang lemah. Pernahkan kalian kuberi tahu amalan para juara?"

"Belum, Ya Rasulullah," jawab para sahabat. "Apakah itu?"

Nabi menjawab, "Mencari ilmu. Itulah cahaya hati orang yang beriman di dunia dan akhirat."

Kunci hadis di atas adalah ilmu. Mencari ilmu sama saja kita berusaha masuk ke dalam diri baginda Nabi Muhammad Saw.

Selamat mengamalkan amalan para juara. Semoga kita dikumpulkan bersama Nabi Muhammad, para sahabatnya, dan kekasihnya. Aamiin.


 Jejak Sufi

Tidak ada komentar

Posting Komentar