Fisika Kuantum Berdzikir

Tidak ada komentar

 


Fisika Kuantum Berdzikir 

Bagian ke 1

Ybia Indonesia - Tubuh kita ini ada 3 unsur penting yang harus kita rawat. Ketiga unsur ini harus bekerja bersama-sama agar melahirkan manusia paripurna, manusia yang lengkap. Ketiga unsur itu adalah hati, otak dan badan. 

Otak butuh asupan gizi seperti pendidikan dan ilmu pengetahuan, pun dengan badan perlu asuman gizi yaitu dengan makan dan minum. Asupan gizi bagi hati adalah dengan dzikir atau mengingat akan adanya Allah.

Dalam berdzikir ada beberapa macam bentuk penerapannya. Ada yang sedang berdagang sambil berdzikir, melukis, belajar dll. Ahli tasawuf mengelompokkan terdapat 2 jenis dzikir yaitu :

DZIKIR JAHAR 

Dzikir Jahar (nyata); Dzikir Jahar dilakukan mulut dengan menyebut-nyebut bacaan (lafazh); Istighfar, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dll.

“ Sesungguhnya bergemuruhnya suara orang berdzikir saat usai shalat fardhu betul-betul terjadi di masa Rasulullah s.a.w. Aku dapat mengetahui orang sudah usai shalat (berjamaah di masjid Nabi) ketika kudengar suara dzikir itu “. (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad).

DZIKIR KHAFIY

Dzikir Sirri (rahasia); Dzikir Sirri tidak menggunakan mulut, melainkan dzawq (perasaan) dan syu`ur (kesadaran) yang ada di dalam qalbu. Karenanya dzikir ini menjadi tersamar (khafiy) dan hanya pelaku serta Allah SWT saja yang dapat mengetahuinya.

Dalam Dzikir Sirri, orang mengingat Allah, merasakan kehadiran Allah, menyadari keberadaan Allah. Didalam qalbunya tumbuh rasa cinta, dalam keadaan diam dan tidak berbunyi selalu mengingat akan adanya Allah tanpa diketahui oleh siapapun. Dalam diri selalu sadar kalau ada dan selalu bersama Allah sehingga hanya kebaikan yang dilakukan.

 Fisika Kuantum (Bioenergi) Zikir 

Hubungan zikir dan fisika energi disebut Bioenergi,yaitu energi zikir hidup terus-menerus mengalir menyusup ke dalam struktur anatomis dari suatu anatomi dan fisiologi tubuh pezikir dan masuk juga ke dalam sistem atmosfir di sekitar pezikir.

Dalam pelaksanaan zikir yang terjadi dalam prosesnya adalah fisika klasik (newtonian) yaitu fisika mekanika/ biomekanika dan fisika kuantum (fisika einstein).

Dalam konsep dasar  fisika biomekanika, dimana setiap benda yang bergerak atau diam di dalam tubuh pezikir akan memiliki/ mengeluarkan energi/ bioenergi.

Fisika quantum / kuantum menurut Stephen Hawking adalah suatu unit terkecil yang gelombangnya bisa memancarkan atau menyerap energi. Pengertian kuantum bagi orang awam adalah sebuah blok pembangun. Misalnya cahaya dibentuk oleh foton, listrik dari pelepasan elektron, gravitasi dari graviton dan semua bentuk energi lain. Semuanya itu akan dibentuk dari quantum dan tidak bisa lagi diuraikan menjadi lebih kecil lagi (quanta).

Jika pergerakannya lambat, maka benda itu masih terlihat wujud aslinya dan energi yang dikeluarkan kasar sebaliknya jika pergerakannya cepat dan sangat cepat terlebih lagi melebihi kecepatan cahaya.

Cahaya adalah gelombang elektromagnet yg tidak memerlukan medium untuk merambat. Kecepatan cahaya sekitar 299.792 km/detik. 

Cahaya adalah energi dahsyat bagi manusia. Dengan energi itu, manusia mampu mencapai tingkat kemuliaan, kebahagiaan, kesejahteraan dan kemakmuran hidup yg tinggi.

Dengan energi cahaya, manusia mampu mengingat masa lalu, melihat masa kini, dan memprediksi masa yg akan datang.

Dengan fenomena yg digambarkan di atas maka wujud bendanya pun tidak tampak wujud aslinya dan bioenergi fisika yg dikeluarkan pun semakin besar dan tidak tampak oleh mata kepala kita.

Seiring dengan pezikir yg melafazhkan zikir ismu zat Alloh…Alloh dari mulai perlahan / lambat dan seterusnya cepat, sangat cepat dan jumlah nya pun sangat banyak dan berulang-ulang sehingga standard minimalnya 70.000 X  dengan duduk minimalnya 3 jam bertahap sehari semalam maka yang dilafazhkan pezikir memiliki kekuatan yg sangat dahsyat.

Seperti yang tercantum dalam firman Alloh dalam Q.S. Thaha ayat 14, 

إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ


Innanī anallāhu lā ilāha illā ana fa'budnī wa aqimiṣ-ṣalāta liżikrī

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku".


Selanjutnya juga dinyatakan dalam firman Alloh dalam surat Ali Imran ayat 41, 


قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةًۗ قَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ اِلَّا رَمْزًاۗ وَاذْكُرْ رَّبَّكَ كَثِيْرًا وَّسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِࣖ ۝٤١


qâla rabbij‘al lî âyah, qâla âyatuka allâ tukalliman-nâsa tsalâtsata ayyâmin illâ ramzâ, wadzkur rabbaka katsîraw wa sabbiḫ bil-‘asyiyyi wal-ibkâr

"Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda (kehamilan istriku).” Allah berfirman, “Tandanya bagimu adalah engkau tidak (dapat) berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada waktu petang dan pagi hari.”

Begitu juga dalam surat Al – Muzzammil ayat 8:

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ اِلَيْهِ تَبْتِيْلًاۗ ۝٨


wadzkurisma rabbika wa tabattal ilaihi tabtîlâ

"Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati".


Serta surat Al – A’raaf ayat 205:


وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَ ۝٢٠٥


wadzkur rabbaka fî nafsika tadlarru‘aw wa khîfataw wa dûnal-jahri minal-qauli bil-ghuduwwi wal-âshâli wa lâ takum minal-ghâfilîn

"Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut pada waktu pagi dan petang, dengan tidak mengeraskan suara, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah".

Dalam Hadis Riwayat Ahmad dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Sollollohu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Alloh berfirman, Berzikirlah kepada-Ku sejenak setelah ashar dan shubuh, niscaya Aku akan mencukupi kalian diantara keduanya.”

Oleh karena zikir itu sendiri adalah sebuah bioenergi dan bernilai kuantum maka kondisi pezikir tersebut saat berzikir telah melaksanakan loncatan pemercepat (accelarator) yang disebut fisika kuantum bioenergi. Dari peristiwa demikian maka zikir Alloh sebagai fisika kuantum bioenergi menjadi suatu daya intensitas yang terus menerus ada dan kontinyu mengalir menyusup sampai ke dalam mikro dan nano struktur anatomis yang memiliki dampak fisiologis terhadap tubuh yang dilalui dalam proses zikir. Selanjutnya dapat segera memancarkan dan menghubungkan energinya ke semua arah sel-sel tubuh beserta seluruh aspek diluar tubuh pezikir yang dilaluinya (environment sekitarnya).

Sebagai gambaran skematik umum dalam analogi proses zikir yang dilakukan pezikir adalah:

Benda termasuk kalimah zikir Alloh tersusun atas ===> Biomolekul kemudian tersusun atas ===> Atom-Atom dan seterusnya tersusun atas ===> Partikel-partikel penyusun yang terdiri atas ===> quanta-quanta yang memiliki ===> Bioenergi dan terakhir memiliki potensi awal (inert potential)===> Gelombang Bioelektromagnetik.


Bersambung

Alfaqier Gus Endro

Tidak ada komentar

Posting Komentar