Ybia Indonesia - Tindakan ritual bersujud itu sejatinya benar-benar merupakan puncak penghapusan diri.
Secara simbolik, bagaimana posisi kepala kita yang merupakan tempat akal dan sering diagung-agungkan justru ditempatkan paling bawah, lebih bawah dari letak hati yang merupakan komponen dalam diri manusia untuk menerima dan mengenal petunjuk Allah Ta‘ala.
Sujud adalah puncak kehambaan seseorang.
Tanda bahwa seseorang sujudnya baik adalah semakin berkurangnya penghambaan diri kepada yang selain Allah. Dengan kata lain, tidak mungkin seseorang mendekatkan diri kepada Allah tanpa terlebih dahulu sirna dari sesembahan selain Dia Ta‘ala.
Mari kita bercermin ke dalam diri masing-masing. Coba lihat, sejauh mana kita menyerahkan hidup dalam kehendak-Nya? Sekuat apa dunia material lebih menarik perhatian kita, jika dibandingkan dengan tarikan janji-Nya? Sesering apa kita mengingat-Nya di antara deru kesibukan hidup? Segelisah apa hati kita saat guncangan ujian datang, dibandingkan dengan menyandarkan hati hanya kepada-Nya?
Jangan-jangan, kita belum benar-benar bersujud.
Tidak ada komentar
Posting Komentar