Ybia Indonesia - Assalamu’alaikum Wr.Wb.
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ اِلاَّ عَلى الظَّالِمِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سيِّدَنا مُحَمَّدٍ وَعَلى الِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَا بَعْدُ فَيَاعِبَادَاللهِ اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ يَآاَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Hadirin rohimakumulloh
Puji dan syukur kita sampaikan kehadirat Allah Swt sebagai manifestasi rasa syukur yang mendalam.
Sholawat dan salam kekaguman sebagai perwujudan kecintaan kepada baginda pembawa pelita kebenaran, penebar lentera keselamatan, pengibar risalah kedamaian dan keadilan, Nabi Muhammad SAW., yang senantiasa mengalun merdu dari setiap muslimin.
Hadirin rohimakumulloh
Sholat apabila di laksanakan dengan khusyu, khidmat dapat mencegah kemungkaran, sebagaimana wahyu ilahi berikut ini :
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepada mu, yaitu Al-Qur’an dan dirikan sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat), lebih besar keutamaanya dari ibadah yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut : 45)
Hadirin rohimakumulloh
Shalat adalah jendela solusi untuk semua bentuk kesulitan dan masalah yang datang menerpa. Sholat sebagai pencegah efektif kejahatan dan kemungkaran.
Bercemin kepada Rasulullah SAW bahwa shalat sebagai kesenangan, kenikmatan, permata hati, pelipur lara, penghapus duka, tempat kembali menuju Allah dari kesedihan, kesusahan dan kebingungan hingga ia merasakan adanya bantuan dari Allah.
Hadirin rohimakumulloh
Kita harus mampu mentranspormasikan nilai-nilai sholat dalam realitas kehidupan, sehingga tercipta tatanan kehidupan aman, nyaman dan tentram, steril dari noda dan dosa. Sholat harus menyentuh titik kualitas yang mampu memantulkan implikasi positif dan konstruktif dalam pembentukan karakter dan akhlak mulia.
Hadirin rohimakumulloh
Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumudin memberikan kiat konsep sholat berkualitas :
Pertama, khudhurul qalbi ialah menghadirkan jiwa, yaitu pada saat kita sholat maka konsentrasi terfokus menghadap Allah yang kita sembah dan mengesampingkan persoalan duniawi jangan sampai kita masuk dalam kategori orang sholat tetapi masih celaka. Firman Alloh Swt :
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
“Maka celakalah orang-orang yang shalat,yaitu orang-orang yang lalai terhadap sholatnya”. (QS.Al-Ma'un : 4-5)
Kedua, At-Tafahum ialah menghayati apa saja yang di kerjakan dalam sholat, baik berupa bacaan maupun pekerjaan anggota badan karena didalamnya terkandung pernyataan kesiapan janji kepasrahan secara total kepada Allah Swt, fokus ingatan hanya kepada Allah Swt. Sebagaimana
Firmannya :
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tiada Tuhan yang hak selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku”. (QS. Toha : 14)
Ketiga, At-Ta‘zhim ialah sikap mengagungkan Allah sebagai tuhan yang disembahnya, menyadari sepenuhnya bahwa dirinya adalah manusia yang sangat lemah dihadapan sang penciptanya.
Keempat, Al-Haibah ialah rasa takut kepada Allah Swt, bila tuhan maha kuasa, perkasa yang sangat pedih siksa-Nya yang bisa berbuat apa saja menurut kehendakNya.
اِنَّ الَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَ ۙ
Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Tuhannya, mereka sangat berhati-hati. (QS.Al-Mu’minun : 57)
Kelima, Ar-Raja’ ialah harapan untuk mendapatkan rahmat dari ridho Allah Swt., dialah tuhan yang maha pengasih dan maha penyanyang.
Keenam, Al-Haya’ ialah rasa malu kepada Allah Swt, karena apa yang disembahkan kepadanya belum sebanding dengan rahmat dan karunia yang di berikan kepadanya. Rasulullah SAW bersabda:
َاْلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ َاْلإِيْمَانُ.
''Iman itu lebih dari 70 (tujuh puluh) atau 60 (enam puluh) cabang, cabang iman yang tertinggi adalah mengucapkan 'La ilaha illallah', dan cabang iman terendah adalah membuang gangguan (duri) dari jalan, dan rasa malu merupakan cabang dari iman.'' (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadirin rohimakumulloh
Berusahalah secara maksimal untuk menghayati makna yang dikerjakan dalam sholat, sehingga secara gradual kita dapat memadukan antara ibadah ritual dengan nilai-nilai yang terkandung didalam shalat, akan terbiasa merefleksikan dalam prilaku sosial. Nabi Muhmmad SAW bersabda : "Barang siapa yang sholatnya tidak mampu mencegah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar, maka dalam pandangan Allah dia tidak mendapat tambahan apa-apa dari sholatnya itu, melainkan kebencian dan semakin jauh dari-Nya."
Kita senantiasa mendambakan ketenangan, ketentraman, baik dalam konteks kehidupan pribadi maupun dalam kemasyarakatan. Maka kita harus berusaha melangkah dan berikhtiar untuk mewujudkannya. Sebagai langkah awal dengan menghayati serta menjiwai ibadah yang kita laksanakan. Dari sana nantinya akan tumbuh kesadaran kolektif antar sesama yang berujung pada terciptanya masyarakat religius baik secara spiritual, moral maupun sosial dalam kehidupan yang kita dambakan.
Demikianlah semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Foto: ustadz Saeful Anwar, S.Pdi
Tidak ada komentar
Posting Komentar